Dibalik Meriahnya Tahun Baru
Festival tahun baru atau yang sering disebut dengan Shōgatsu adalah festival penting yang pertama kali dirayakan dalam setiap tahun di Jepang, karena masyarakat Jepang menganggap bahwa tahun baru merupakan awal dari segalanya seperti awal kehidupan baru, awal semangat baru, dan lain-lain. Di Jepang terdapat dua macam Festival tahun baru. Hal ini dikarenakan pada zaman dulu Jepang
menggunakan kalender Cina, sehingga tahun baru dirayakan pada tanggal 15 Januari. Pada tahun 1783 Jepang mulai menggunakan kalender masehi sehingga tahun baru dirayakan pada tanggal 1 Januari. Akan tetapi, sebagian masyarakat Jepang masih ada yang merayakan tahun baru pada tanggal 15 Januari. Oleh karena itu, tahun baru dirayakan sebanyak dua kali yaitu tahun baru besar (Ōshōgatsu), dan tahun baru kecil (Koshōgatsu). Ōshōgatsu dirayakan dari tanggal 1 sampai 3 Januari, sedangkan Koshōgatsu dirayakan dari tanggal 7 sampai 15 Januari. Berbagai kegiatan dilakukan untuk menyambut datangnya tahun baru, mulai dari kegiatan pembersihan di berbagai tempat, memasang hiasan tahun baru, dan mempersiapkan makanan. Hiasan mempunyai peran penting dalam memeriahkan tahun baru, yaitu memberi nilai keindahan dalam pelaksanaan Festival tahun baru. Hiasan tahun baru diletakkan di tepi jalan, di depan rumah, di dalam toko dan kantor-kantor, serta di kuil-kuil yang telah dibersihkan untuk menyambut datangnya Toshigami (dewa tahun).
menggunakan kalender Cina, sehingga tahun baru dirayakan pada tanggal 15 Januari. Pada tahun 1783 Jepang mulai menggunakan kalender masehi sehingga tahun baru dirayakan pada tanggal 1 Januari. Akan tetapi, sebagian masyarakat Jepang masih ada yang merayakan tahun baru pada tanggal 15 Januari. Oleh karena itu, tahun baru dirayakan sebanyak dua kali yaitu tahun baru besar (Ōshōgatsu), dan tahun baru kecil (Koshōgatsu). Ōshōgatsu dirayakan dari tanggal 1 sampai 3 Januari, sedangkan Koshōgatsu dirayakan dari tanggal 7 sampai 15 Januari. Berbagai kegiatan dilakukan untuk menyambut datangnya tahun baru, mulai dari kegiatan pembersihan di berbagai tempat, memasang hiasan tahun baru, dan mempersiapkan makanan. Hiasan mempunyai peran penting dalam memeriahkan tahun baru, yaitu memberi nilai keindahan dalam pelaksanaan Festival tahun baru. Hiasan tahun baru diletakkan di tepi jalan, di depan rumah, di dalam toko dan kantor-kantor, serta di kuil-kuil yang telah dibersihkan untuk menyambut datangnya Toshigami (dewa tahun).
Hiasan tahun baru dibuat dari jerami,ranting pinus, kertas, kayu, dan bambu. Dalam agama Shintō diajarkan bahwa arwah orang yang telah meninggal akan datang ke dunia pada saat tahun baru. Sementara, karena dunia dianggap sebagai tempat yang gelap, kotor, dan menyengsarakan, maka harus dilakukan ritual pembersihan di berbagai tempat dan pemasangan hiasan yang terbuat dari bahan yang masih baru dan segar sehingga dunia tampak bersih dan
indah.
indah.
Setelah kegiatan pembersihan dan pemasangan hiasan tahun baru, orang Jepang disibukkan dengan kegiatan mempersiapkan makanan. Berbagai jenis makanan dibuat untuk dimakan pada saat perayaan tahun baru. Menu makanan yang dibuat pada tiap perayaan tahun baru adalah sama dan sudah menjadi tradisi turun-temurun. Makanan tersebut juga diharapkan dapat mendatangkan keberuntungan.

0 Response to "Dibalik Meriahnya Tahun Baru"
Post a Comment
jangan lupa komentnya ya....